PICTURE

PICTURE
SENGIT

Minggu, 03 April 2011

PELAJARAN PERTAMA TIMNAS PUTRI

nblindonesia.com - 03/04/2011
Pelajaran Pertama Timnas Putri
Tim Putra Merah Kalahkan Tim Putih
Timnas basket putri proyeksi SEA Games 2011 mendapatkan pelajaran berharga pada partai ekshibisi pertamanya. Wulan Ayu Ningrum dkk masih memiliki banyak kelemahan yang mesti ditambal sebelum berlaga dalam pesta olahraga dua tahunan bangsa-bangsa Asia Tenggara pada November mendatang tersebut. Itu terlihat saat Wulan dkk dipaksa mengakui ketangguhan First Team Putra DBL DI Jogjakarta dengan skor telak 49-60 di GOR Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) tadi malam (2/4).
Pelatih Bill McCammon mengakui, anak asuhnya tampil tak maksimal. Salah satu poin yang menjadi perhatiannya ialah akurasi shooting. Menurut pelatih asal Amerika Serikat (AS) itu, kemampuan shooting anak asuhnya terbilang buruk. Tembakan dua angka, misalnya. Wulan dkk hanya mampu memasukkan 18 dari 59 percobaan.
”Itu statistik yang buruk. Rebound kami juga bermasalah. Mereka (First Team) memiliki pemain yang lebih tinggi. Meskipun anak-anak berjuang keras, kelemahan tersebut memang tetap terlihat,” jelas Bill setelah pertandingan.
Bill juga melihat bahwa fisik anak asuhnya drop. Itu terjadi setelah anak asuhnya mesti mengikuti kegiatan Merapi Tour pada pagi harinya.
”Tekanan penonton juga berpengaruh. Tapi, ini menjadi hal yang bagus. Ini bukan pertandingan memperebutkan medali, tapi para pemain berjuang. Kami mendapatkan banyak pelajaran,” jelas Bill.
Para pemain timnas memang harus bertanding di depan ribuan penonton. Para penonton itu mayoritas ialah suporter tim-tim yang kemarin bertanding di Honda Development Basketball League (DBL) Seri Jogjakarta. Pasalnya, laga tersebut dihelat setelah Honda DBL berakhir.
Laga timnas putri versus First Team Putra DBL DI Jogjakarta diawali dengan pemberian certificate of achievement kepada Yuni Anggraeni. Penghargaan itu diberikan sebagai apresiasi atas keberhasilan Yuni menjadi satu-satunya alumnus DBL yang menembus pelatnas basket putri proyeksi SEA Games 2011.
Yuni sendiri tampil cukup bagus. Bersama Fanny Kalumata, Yuni mampu mencetak delapan angka atau terbanyak kedua bagi timnas setelah Jacklyn Ibo. Itu membuktikan bahwa kemampuan para pemain muda jebolan DBL tak kalah dengan penggawa senior.
”Saya tak tahu ada apa dengan timnas. Mereka banyak melakukan turn over. Padahal, permainan mereka sebenarnya bisa lebih dari itu,” ucap Betty Ratno Wulan, pelatih First Team Putra DBL DI Jogjakarta.
Sementara, di bagian putra, pertandingan berlangsung lebih ketat meski hanya game internal antarsesama pemain timnas. Kedua tim silih berganti memimpin, sebelum akhirnya Tim Merah mampu menekuk Tim Putih 63-56.
Tim Merah diperkuat Mario Wuysang, Kelly Purwanto, Andy ”Batam” Poedjakesuma, Wellyanson Situmorang, Amin Prihantono, Fidyan Dini, Romy Chandra, Dwi Haryoko, Ary Chandra, Xaverius Prawiro, dan Isman Thoyib. Sedangkan Tim Putih diperkuat Oki Wira Sanjaya, Dimas Aryo Dewanto, Pringgo Regowo, Mario Gerungan, Faisal Julius Achmad, Sandy Febiansyakh, Rachmad Febri Utomo, Ponsianus Nyoman Indrawan, Christiano Ronaldo Sitepu, Ruslan, Rony Gunawan, dan I Made ”Lolik” Sudiadnyana.
Mario Wuysang akhirnya mampu menjadi top scorer di partai itu dengan torehan 14 poin.
Jajaran pelatih pun menepati janjinya untuk menurunkan semua pemain guna mengetahui perkembangan para penggawa timnas. Ini dilakukan karena partai tersebut memang menjadi ajang evaluasi bagi para pelatih untuk melakukan promosidegradasi (promdeg) akhir April nanti.
”Anak-anak menunjukkan semangat tak mau kalah. Padahal ini hanya ekshibisi,” tegas Fictor Gideon Roring, pelatih Tim Merah.
Hal yang sama diungkapkan Batam. Pilar Pelita Jaya (PJ) Esia Jakarta tersebut mengaku tetap mengerahkan kemampuan terbaiknya dalam laga itu. Dia tak menampik bahwa semua pemain saling berlomba unjuk gigi agar tetap menghuni pelatnas.
”Tapi, masih banyak yang miss dari pola yang kami jalankan di lapangan tadi. Semua pemain memang memiliki semangat yang sama untuk saling mengalahkan. Tapi kami enjoy dengan pertandingan tadi,” tegas pemain yang mencetak delapan angka tadi malam tersebut.
Selain dihibur dengan permainan menawan, para penonton mendapatkan suguhan yang menarik. Yakni, tampilan semua pemain yang lebih rapi. Kini tak ada lagi pemain gondrong, termasuk I Made ”Lolik” Sudiadnyana. Itu terjadi setelah para pemain tersebut menjalani character building di markas Kopassus di Batujajar, Jabar, 30–31 Maret kemarin.
”Sebenarnya sayang juga dengan rambutnya. Tapi, memang ini peraturannya. Kami harus menaati peraturan yang sudah ditetapkan,” jelas Lolik. (ru/c8/diq)

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More